Ayah, Sang Pnentu Arah.
Dalam perjalan tumbuh kembang anak, pendidikan dan pengasuhan bukanlah dua hal yang dapat dipisahkan. Keduanya ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapai, membentuk dasar kuat bagi masa depan anak. Namun ditengah realitas kehidupan modern, semakin sering kita jumpai fenomena fatherless, hadirnya ayah secara fisik tetapi absen secara emosional maupun peran.
Keberadaaan ayah memiliki arti yang sangat penting bdalam pendampingan tumbuh kembang ananda. Ayah bukan hanya pencari nafkah, tetapi juga penentu arah. Dari figur ayah, anak belajar keberanian, tanggungjawab, ketegasan, dan arah nilai-nilai kehidupan. Kehadiran ayah yang aktif mendampingi anak akan membentuk pondasi akhlak yang kokoh, sekaligus menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
Sekolah sebagai rumah kedua bagi anak-anak tidak bisa mengabaikan kenyataan ini. Maka, penguatan peran ayah perlu menjadi bagian dari ekosistem pendidikan dasar. Program keayahan hadir bukan sekadar untuk mengisi ruang kososng, melainkan sebagai gerakan bersama untuk menyatukan pendidikan dan pengasuhan dalam sagtu langkah utuh. Dengan demikian, ayah tidak lagi hanya menjadi penonton, melainkan aktor utama dalam mengarahkan perjalanan hidup ananda menuju pribadi yang berakhlak, berdaya, dan berbahagia.
Dari ayah, untuk ayah.